Hadir dalam pertemuan Wakil Ketua KONI Kalbar, Setiawan Lim beserta jajarannya. Dalam pengantarnya wakil Ketua KONI menyampaikan apresiasinya atas kunjungan KPID ke KONI Kalbar. Dengan kerjasama antar lembaga, diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja masing-masing lembaga. Kunjungan kerja diawali dengan penjelasan Ketua KPID Kalibar, M.Y.I Deddy Malik tentang program kerja dan tugas KPID. Sebagai lembaga pengawas penyiaran KPID tidak hanya melakukan kerja pemantauan semata namun menjalin kerjasama dengan lembaga laiin dengan tujuan mencari irisan tugas dan wewenang yang sejalan dengan KONI. diisi dengan diskusi tentang perkembangan olah raga di Kalimantan Barat. Dengan demikian pengawasan siaran dimulai dari hulu, berawal dari masyarakat.
" Apalagi perkembangan media baru di internet semakin mendorong persaingan lembaga penyiaran menjadi selamkin sengit. Terlebih di daerah." Ujar Deddy Malik.
Untuk itu diperlukan peraturan daerah yang mendukung penyiaran daerah Kalbar. Melalui perda perlindungan awak media daerah semakin baik. Informasi daerah dan konten lokal dapat didorong lebih berkualitas dan bermanfaat optimal bagi masyarakat.
"perda juga dimaksudkan agar lembaga penyiaran di Kalimantan Barat memanfaatkan lebih luas sumber daya manusia di daerah." Tambah Deddy Malik.
Menanggapi hal tersebut Sekretaris KONI Kalbar, H. Erwin Anwar, B.Sc menyampaikan di Kalbar, tiga pilar dasar olahraga yang menjadi tonggak dasar perkembangan olahraga. Pertama yakni sumber daya manusia, baik atlet maupun unsur pendukungnya. Kedua adalah sarana dan prasarana yang tepat agar atlet dapat berlatih optimal. Dan yang ketiga adalah sisi anggaran yang menunjang berbagai event olahraga.
"Atlet Kalbar sembilan puluh delapan persen berasal dari kalangan menengah ke bawah, dampaknya dibutuhkan anggaran pembinaan yang lebih besar." ujar Erwin Anwar.
Diskusi hangat seputar penyiaran dan olahraga
Dalam waktu dekat, ada multi event oalahraga besar di Kalbar yaitu PORPROV. Event yang diselenggarakan di Kalbar empat tahun sekali ini menjadi tolok ukur prestasi atlet Kalbar menjelang PON pada 2024 yang rencananya diselenggarakan di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
"Dalam Porprov total ada 48 cabang olah raga, terdiri dari beberapa kategori, yang rencananya diselenggarakan nyaris sebulan penuh" tambah Erwin.
Dalam kesempatan diskusi ini Ketua Bidang Media dan Humas, Drs. H. Sidik Pramono, MH mengharapkan KPID dapat meningkatkan peran media dalam menyampaikan informasi olahraga. Tidak hanya penyiaran, media-media baru masih sedikit porsi pemeberitaan olahraga, terutama di daerah.
"KPID sebagai pengawas bisa mendorong lembaga penyiaran memberitakan olahraga menjadi informasi yang menarik di Kalbar." Terang Sidik.
"Paling tidak mendapat porsi yang seimbang, sehingga meningkatkan perhatian masyarakat dan pemerintah daerah." Tambah Wakil Ketua KONI, Setiawan Lim.
Sementara itu, Komisioner Korbid Pengelolaan sistem penyiaran KPID Kalbar, A. Panca Esti menyampaikan potensi bisnis dalam informasi olahraga di media, khusunya penyiaran. Hanya perlu dorongan dan kerjasama berbagai pihak untuk semakin memperkuat sektor pendapatan dalam event olahraga.
"Media penyiaran Kalbar saat ini memilki kemampuan mengemas siaran olahraga dengan kreatif, bahkan siaran langsung. Memang tidak secanggih tayangan televisi nasional, namun kemasan tayangan olahraga masih menarik untuk ditonton" ujar Panca.
Menutup diskusi KONI Kalbar berharap KPID terus mengawal penyiaran di Kalbar agar masyarakat mendapatkan siaran yang sehat dan bermanfaat. Tidak mendapatkan informasi yang meresahkan di tengah era digital saat ini. (Pc)
0 Comments:
Post a Comment