Pada kesempatan kunjungan kerja KPID kalbar pada Senin 12 september 2022, tujuh komisioner KPID berdiskusi langsung dengan piminan Radio Mujahidin. Selain dikenal sebagai radio dakwah, program acara Radio Mujahidin saat ini cukup beragam untuk berbagai kalangan. Seperti yang diungkapkan pimpinan sekaligus penyiar senior Radio Mujahidin, Ery Noviana Arummanix, S.I.Kom. Saat bersiaran tentang informasi daerah, banyak warga yang menyampaikan keluhan dan permasalahannya. Mulai dari persoalan komoditi sampai dengan kondisi ekonomi di masyarakat.
Saat ini Radio Mujahidin mengudara sejak pukul 04.00 dini hari sampai dengan pukul 10.00 di frekuensi 105,8 FM. Kemudian siaran dilanjutkan dengan siaran melalui streaming sampai dengan malam hari. Penggunaan media streaming Radio Mujahidin dinilai mampu menambah jangkauan pendengar hingga ke berbagai daerah di luar Kalimantan Barat. Bahkan kini Radio Mujahidin memiliki kanal podcast yang rutin ditayangakan, tidak hanya di radio tetapi melalui video di kanal Youtube miliknya.
Foto bersama di ruang Podcast Radio Mujahidin |
Menurut Ery Noviana, Program Radio Mujahidin yang masih menjadi favorit pendengar terutama di saat bulan Ramadhan. Radio Mujahidin menghadirkan suasana ramadhan dari berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari pejabat sampai dengan warga dihadirkan di udara melalui siaran saat waktu sahur.
Radio Mujahidin juga dikenal memiliki banyak prestasi. Sebagai salah satu Media Radio yang mengikuti ajang penghargaan KPID Award 2019 lalu, Radio Mujahidin berhasil masuk ke dalam 8 Nominasi Kategori Program dan Penyiar Radio, serta meraih tiga Kategori penghargaan. Kategori tersebut ialah Program Radio Peduli Perempuan, Program Radio Khusus Pembangunan Daerah, dan Penyiar Terbaik Tahun 2019.
Pada kesempatan yang sama, Komisioner KPID Kalimantan Barat mengunjungi Mujahidin TV. Lembaga penyiaran Komunitas di Kalimantan Barat ini dalam waktu dekat diharapkan mampu beralih siaran ke teknologi digital. Dalam diskusi pimpinan Mujahidin TV, Fasial mengungkapkan salah satu persoalan sebagai lembaga penyiaran televisi komunitas memiliki anggaran terbatas, terutama saat harus menyewa MUX. Menurutnya harga penyewaan MUX bagi Televisi Komunitas masih relatif tinggi. Meskipun demikian, Faisal berusaha keras meyakinkan berbagai pihak baik internal dan eksternal, agar mendukung siaran Mujahidin TV terutama pada siaran digital. Berbagai kreativitas juga musti dilakukan, terutama di era persaingan informasi saat ini.
Pada kesempatan penutup Faisal menyampaikan keinginan agar televisi komunitas dapat diberikan kemudahan termasuk melalui berbagai kerjasama dengan berbagai lembaga agar dapat terus beroperasi menyampaikan informasi dan konten daerah di Kalimantan Barat. (pc)
0 Comments:
Post a Comment